Minggu, 17 Mei 2015

Selamat Hari Buku Nasional



Selamat hari Buku Nasional.

Saya mulai menyukai membaca sejak kelas 3 SD, tapi mulai mengoleksi buku-buku sejak 3 tahun yang lalu. Buku yang saya miliki tidak begitu banyak dan baru setengah yang sudah saya baca, setengahnya lagi saya biarkan menumpuk di bawah meja bersama buku pelajaran—karena rak buku saya kecil tidak muat untuk semua buku. Sejujurnya saya lebih senang membaca buku lokal daripada buku terjemahan, karena kadang membaca buku terjemahan saya kesulitan menghafal nama tokoh dalam buku tersebut.


Sesuai tantangan PosBar BBI kali ini, saya akan memamerkan buku lokal yang saya timbun.





Ini harta terbesar saya, timbunan buku sastra lama terbitan Balai Pustaka, Penerbit Djambatan, Grafiti. Memang kondisinya tidak cukup bagus karena beberapa buku saya beli di pasar loak—kondisi pasar loak bukan seperti pasar loak pada umunya, saya harus mencari buku ini diantara tumpukan Koran dan majalah bekas, tak jarang saya menemukan kecoak dan curut. Sebagian lagi saya mencuri di perpustakaan sekolah saat perpustakaan sedang direnovasi. Saya tahu kegiatan mencuri itu tercela tapi, saya merasa harus mencuri buku itu karena di perpustakaan sekolah buku-buku tidak dirawat, bahkan ada beberapa yang dimakan rayap. Jadi saran saja jika bertemu buku balai pustaka curilah buku tersebut *dan seketika dirajam orang banyak*

Jujur saya rindu membaca buku-buku satra lama seperti karya Putu Wijaya, Pram, Budi Dharma, Ahmad Tohari, Nh. Dini. Dan akhirnya saya menemukan Ayu Utami dan Eka Kurniawan yang mengobati kerinduan saya akan sastra lama.


Selain Ayu Utami dan Eka Kurniawan masih banyak buku-buku yang mengomati rindu akan buku satra lama seperti buku-buku karya Agus Noor, SGA, Laksmi Pamuntjak, Okky Mardasari, Remi Sylado dan ada yang mau nambahin?

Di Hari Buku Nasional ini semoga minat baca semakin meningkat. Dan saya berharap adanya pasar buku/ bazar buku di kota-kota kecil. Sungguh, hidup di kota kecil susah mencari buku. 

3 komentar:

  1. selamat hari buku nasional!
    buku memang sebauh harta berharga. karena di dalamnya, terdapat sejuta cerita :)

    BalasHapus
  2. wah, foto-foto bagian awal itu buku lama semua? *pecinta klasik*

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih kak rafi. Kebanyakan hasil curian sih *ditendang penjaga perpus*

      Hapus